Kamu sudah pastikan si doi memenuhi semua persyaratan untuk membangun hubungan dalam Kristus hingga pernikahan? sudah cukup yakin bahwa si doi adalah pasangan yang akan menjadi istrimu?
Kalau kamu sudah mengambil keputusan untuk membangun komitmen sama seorang wanita untuk dinikahi, tahap berikutnya adalah menyatakan isi hatimu bro!
Bagaimana sih caranya?
kenapa pas mau ngomong "I love you" rasanya tenggorokan kering dan keluar keringat dingin yah? Hehe..
Nahh, saya mau share tips dari pengalaman saya dulu ketika pertama kali menyatakan cinta alias nembak. Momen ini terjadi pada tahun 2008 lalu. Sudah lama berlalu tapi masih akan terus teringat sebab sangat berkesan bagi kami (sekarang sudah menikah dengan sang target dong ^^).
Simak beberapa tips berikut ini yang mungkin bisa berguna untuk menjadikan momen nembak kamu sesuatu yang spesial dan bisa menjadi kesaksian.
Ingat, tips ini tidak mutlak dan disesuaikan dengan budaya masing2. Pastinya harus dilakukan dengan tulus untuk menjalin hubungan yang serius hingga sampai ke tahap pernikahan.
Atur jadwal ketemuan,
waktu mengobrol jangan terlalu sempit dan terburu2.
Carilah jadwal di mana kalian tidak ada kegiatan lain setelahnya.
Harus dipastikan dulu lho, jangan sampai ternyata dia sedang buru2.
Abis makan si doi bilang, "eh gue pulang dulu ya, mau angkat jemuran".
Tinggal kamu sendiri deh melongo..
Tentukan lokasi yang nyaman
untuk bisa mengobrol dengan tenang, pilihlah tempat yang nyaman, misalnya di rumah makan yang tertutup. Jangan di tengah hingar bingar.
Nanti kamu udah berhasil keluar kata "I love you" setelah setengah jem gagu gagu, dia malah kaga denger atau ga nyambung lage. Keki dan malu kan.
Tapi tetap jaga batasan, jangan di tempat remang dan sepi berduaan yah :)
Minimal pesan minuman,
buat dipegang2 gelasnya dan dihisap2 dikit sedotannya untuk menghilangkan grogi. Kalau mau makan dulu juga oke. Perut kenyang, rasanya badan hangat dan lebih tenang.
Kalau perut lapar, grogi malah kedinginan dan bolak balik wc ntar, kurang keren aja, dikira lagi beser.
Mulailah sesi nembak dengan topik flashback momen2 kamu bertemu dengannya dan obrolin 1-2 topik momen spesial yang membekas di ingatan kalian berdua.
Usahakan ada humor ya, supaya mencairkan suasana. Hati2 jayus tapi, tar dia ilfeel.
Lanjutkan dengan topik "share visi hidup".
Jauh lebih baik jika kamu sudah pernah share visimu ini sebelumnya sehingga momen ini hanya penegasan atau mengingatkan saja.
Misalnya kamu bisa bilang, "Gue boleh share visi gue ga?" yang biasanya akan diiyakan (kalau dibilang ngga usah, ya udah.. pulang aja, jangan lupa bayar makanan masing2. Hahahah...)
Sampaikan dengan detil apa panggilan Tuhan dalam hidupmu.
Pelayanan apa di masa depan yang kamu inginkan.
Ingin menjadi apa kamu nanti, kenapa kamu menginginkannya. dll, dll.
Ingat, jangan nyerocos terus. Komunikasi harus 2 arah bung, tanya juga kalau dia bagaimana, supaya kamu juga bisa liat respon dia antusias atau ngga.
Kalau dia keliatan males atau jijik, ya udah ajak pulang aja daripada malu. Ups :p
Lanjutkan obrolan ke arah visi keluarga kamu di masa depan.
Sama seperti tadi, akan jauh lebih baik jika kamu sudah pernah membahas hal ini sebelumnya. Jadi momen ini hanya pengulangan atau penegasan saja.
Sampaikan rencanamu untuk masa depan keluargamu nanti. Kamu ingin tinggal di mana, rumah bagaimana, kerja/usaha apa, mau punya anak berapa dan sekolah di mana, jadi apa.
Detil berarti bukan hanya harapan, tapi juga perencanaan.
Bagaimana bukti konkrit usahamu untuk mencapainya.
Bagaimana cara kamu menabung dan bagaimana caramu mengelola keuangan.
Poin yang ingin saya sampaikan di sini ialah, si doi perlu tahu bahwa masa depannya aman bersama kamu.
Kamu adalah pria dewasa yang memiliki rencana akan masa depan dan mau mengambil tanggung jawab untuk memimpin keluargamu.
Wanita membutuhkan rasa aman akan masa depannya.
Nah.. langkah berikutnya, mulailah masuk ke topik pasangan hidup. Ceritakan harapanmu akan pasangan hidupmu kelak. Karakter seperti apa yang kamu inginkan, tentunya sebutkan sesuai dengan karakter si doi ;)
Lalu ceritakan keinginan kamu untuk memiliki hubungan serius hingga pernikahan jika kamu memiliki pasangan.
Kapan kamu mau menikah, tanggalnya kalau bisa.
Jika belum pasti, minimal bulan dan tahunnya.
Tentunya jangan terlalu lama sejak berpacaran.
Saran saya pacaran paling lama 2 tahun saja jika berjalan dengan lancar hingga pernikahan.
Kemudian bahas pula komitmen2 yang ingin kamu jalankan selama masa pacaran, misalnya:
- my first kiss is wedding kiss,
- tidak menginap berduaan,
- keluarga menjadi prioritas,
- dll.
Tunjukkan kasih tulus dan murni yang ingin kamu berikan pada pasanganmu.
Jangan lupa untuk komunikasi 2 arah, bagaimana dari sisi dia. Kalau dia kelihatan mengantuk, ya udah, ajak pulang aja, bayar masing2 :p
Terakhir yang tidak boleh terlupakan, setelah kamu mempresentasikan visi dan harapan2mu di masa depan, sekaranglah saatnya nembakk.. cieehh.. uhuii..
Eh uda 3 jam lewat yah ngobrolnya, udah bete duluan bisa-bisa. Pantat udah pegel. Hehehehe...
Makanya atur waktu sebisa mungkin, jangan terlalu lama, sebisa mungkin poin-poin di atas sudah pernah kamu bahas sebelumnya, jadi kamu pun sudah mengetahui apakah visinya sesuai dengan visi hidupmu.
Utarakan bahwa dialah wanita yang kamu harapkan jadi pendamping hidupmu, apakah ia mau menerima kamu sebagai pasangan?
Bahasa dan caranya terserah kamu lah, mau berlutut kasih bunga sambil ngomong bahasa Perancis mungkin, atau maju ke panggung terdekat dan bernyanyi buat dia.
Tapi jangan dibuat-buat. Kalau kamu ga pintar nyanyi ya ga usah dipaksain, merusak momen aja.
Wanita menghargai pernyataan cinta yang tulus dari pria yang ia cintai.
Jangan pernah minta orang lain yang menyatakannya.
Jangan menyatakan hanya lewat tulisan.
Harus gentle dong :)
Asal jangan sampai dia kabur karena malu aja. Hahaha
Mengucapkan secara langsung menunjukkan keyakinan dan kegigihan kamu untuk mendapatkannya.
Dia layak mendapatkan momen yang tulus ini :)
Setelah kamu mengutarakan isi hatimu, jangan memintanya untuk mengambil keputusan saat itu juga.
Berikan kesempatan padanya untuk berpikir.
Sepakati kapan keputusan akan diberikan, seminggu? dua minggu? sebulan? 6 bulan? Hehe.
Akan lebih baik jika dia memutuskan untuk merenungkannya dulu, saran saya gunakan waktu menunggu tersebut untuk sama2 berdoa.
Ada baiknya untuk tidak berkomunikasi agar tidak saling mempengaruhi keputusan yang akan diambil.
Sama2 berdoa dan berpuasa agar kalian peka untuk mendengar suara Tuhan tentang pasangan hidup.
Gunakan masa perenungan ini untuk berkonsultasi juga dengan pemimpin rohani, kakak rohani atau orangtua masing-masing.
Akan jauh lebih baik jika restu keluarga sudah dimiliki sejak awal menjalin hubungan.
Jika ia memutuskan untuk menolak pernyataan cintamu, tetaplah berbesar hati.
Bersikap dewasa dan terima keputusannya dengan tabah.
Jangan menyimpan kepahitan terhadapnya dan tetaplah jadi sahabatnya.
Ingat bahwa pacaran adalah keinginan 2 pihak. Jika salah satu pihak tidak menginginkannya, ya tidak bisa dipaksakan.
Doakan yang terbaik untuk masa depan kalian. puk.. puk.. puk.. ya udah, abis itu pulang aja, terus baca lagi deh artikel2 pacaran Kristen tentang masa single. Hehehehe...
Sabar bro, selama janur kuning belum melengkung, kesempatanmu masih banyak kok untuk menjalin hubungan persahabatan dengannya dan siapa tahu Tuhan pada akhirnya mencelikkan matanya. Hehe..
Pengalaman saya sendiri sudah berkali-kali ditolak dan akhirnya baru diterima setelah 3 tahun :p (dengan orang yang sama dong tentunya).
Nah ketika dia memutuskan untuk menerimamu sebagai pasangannya, itulah saatnya kamu membuktikan komitmen-komitmenmu tadi.
Kejarlah kekudusan dalam hubungan kamu.
Hargailah kehormatannya dan lindungi dia dari nafsumu sendiri.
Murnilah dalam mengasihinya dan mulai persiapkan pernikahan sejak awal pacaran.
Ada baiknya atur waktu sesegera mungkin untuk kamu pergi menghadap kepada orangtuanya untuk berkenalan dan meminta izin untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan anaknya.
Jika memungkinkan, lakukan saat itu juga.
Seorang pria yang bertanggung jawab berani untuk menunjukkan tanggung jawabnya pada orangtua pasangannya.
Tunjukkan bahwa kamu adalah seorang pria dewasa yang akan menjamin masa depan anaknya dan akan menjaga kehormatan anaknya.
Perlakukanlah anaknya seperti ayahnya memperlakukannya anak perempuan yang paling dikasihinya.
Kasihi dengan tulus dan bukan merusaknya. Berikan rasa aman pada orangtua pasanganmu.
Pasanganmu juga pasti bangga jika kamu berani meminta izin dengan orangtuanya ^_^
Selamat yah bro! Selamat mempersiapkan pernikahan kudus dalam hubungan pra-nikah yang kudus!
Jadikan Kristus sebagai partner aktif dalam hubunganmu :) Share di sini yah kalau tips nya berhasil! (ra)
Bagaimana Kisahmu?
Tentunya banyak pengalaman menembak lainnya yang bisa menjadi kesaksian dan berkat bagi teman-teman yang membacanya. Yuk, share di sini kisahmu, tulis di bagian komentar ya! ^_^
No comments:
Post a Comment